Kegiatan
Kuliah Tamu Ilmu Peternakan: Jembatani Kolaborasi Antara Hokkaido dan Indonesia
Published on: July 7, 2025 | Author: Hendri
Kegiatan
Published on: July 7, 2025 | Author: Hendri
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian UNEJ, Kampus Bondowoso merupakan kampus satelit mempererat kerja sama internasional dengan menggelar kuliah tamu bertema "Ilmu Peternakan di Hokkaido dan Indonesia", yang dilangsungkan secara luring di Bondowoso. (Senin, 30 Juni 2025) Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta peneliti dari berbagai institusi pendidikan tinggi dan lembaga peternakan. Kuliah tamu ini menjadi bagian dari program pertukaran pengetahuan antara kedua negara yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir. Dekan Fakultas Pertanian, Prof. M. Rondhi, S.P., MP., Ph.D. dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa kegiatan Guest Lecture merupakan bagian dari kegiatan akademik internasional, Fakultas telah menjalin kerjasama internasional dengan Thailand, melibatkan empat mahasiswa, dua dari Ilmu Peternakan dan dua dari Agribisnis. Program Studi Peternakan saat ini memiliki dua kelompok group penelitian, Nutrisi dan Produksi Ternak, dan Pengolahan Hasil Ternak. Diharapkan program studi Peternakan akan terus berkembang dan para mahasiswa akan memiliki masa depan yang cerah. “Kuliah tamu ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa dan mempererat kerja sama riset lintas negara. Jepang, khususnya Hokkaido, memiliki sistem peternakan yang maju, sementara Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan sumber daya lokal yang besar. Ini potensi kolaborasi yang sangat baik,” ujar Prof. Rondhi.
Pada kesempatan ini sebagai pembicara adalah Dr. Masako Morioka Universitas Pertanian dan Kedokteran Hewan Obihiro, Jepang Situasi terkini peternakan sapi perah di Hokkadio dan dampak penggunaan perangkat IoT studi kasus peternakan sapi perah skala kecil/menengah dengan kurang dari 100 sapi. Masalah yang dihadapi manajemen peternakan sapi perah: peningkatan beban kerja karena peningkatan jumlah sapi, kesulitan dalam manajemen kesehatan dan reproduksi, beban biaya untuk memperkenalkan teknologi baru. Sementara Dr. Yasuhiro Mori dari Hokkaido University, yang memaparkan tentang penurunan jumlah beras karena berkurangnya populasi dan petani, ada beberapa tren utama dalam pertanian Jepang seperti jumlah petani yang lebih sedikit, lahan pertanian yang lebih luas, munculnya pertanian cerdas dan konsolidasi lahan. Perlunya percepatan penerapan pertanian cerdas untuk penghematan dan efisiensi tenaga kerja untuk mendukung teknologi baru. Jepang membutuhkan petani untuk mengelola lahan besar secara akurat proyek ini dimulai di Shinshinotsu, sebuah desa penghasil beras utama di Hokkaido. Gunakan aplikasi bernama Agri Note untuk menyediakan catatan kerja harian. Dengan memeriksa catatan Agri-note, ditemukan bahwa aktivitas tunggal selama musim semi menyebabkan perlambatan yang signifikan, perlu perataan laser. Perataan lahan dengan laser adalah metode untuk meratakan lahan dengan sempurna. Pekerjaan krusial ini dilakukan sebelum lahan diisi dengan air untuk ditanami.
Pembicara ke 3, oleh Dr. Agr. Roni Yulianto, S.Pt., M.P Peternakan di Indonesia dimulai pada masa kolonial Belanda dan berkembang setelah masa kemerdekaan. Ternak yang paling dibutuhkan dan diminati adalah ayam, sapi, dan kambing. Sasaran pembangunannya meliputi peningkatan kualitas produksi dan pendapatan petani. Pertumbuhan sektor peternakan dimaksudkan untuk menciptakan lapangan kerja dan memperluas peluang bisnis pedesaan. Secara keseluruhan, pengembangan peternakan bertujuan untuk membangun sektor yang kuat yang mendukung ketahanan pangan nasional dan kemakmuran pedesaan. Pertanian cerdas tidaklah murah sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak, baik akademisi, pemerintah, maupun petani sumberdaya dari petani itu sendiri penting untuk menghasilkan efisiensi dalam menghasilkan produk pertanian. Semua hasil penelitian akademisi harus dibagikan dan dapat diaplikasikan kepada petani untuk pengembangan sector pertanian. Banyak sekali pertanian cerdas dan perangkat pertanian cerdas yang telah disebutkan sebelumnya yang dapat dikembangkan dan digunakan oleh petani kita untuk memberikan manfaat yang lebih besar dan mendukung kesejahteraan hewan. Sebagai generasi muda penerus bangsa, marilah kita jadikan hasil panen dan produk peternakan kita berkualitas baik dan berkelanjutan.
Acara ini juga menampilkan sesi tanya jawab interaktif, diskusi kelompok , dan rencana tindak lanjut berupa pertukaran mahasiswa serta pengembangan riset bersama di bidang nutrisi ternak, pengelolaan limbah peternakan, dan kesejahteraan hewan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dan dosen dari kedua negara dapat memperluas perspektif serta berkontribusi dalam menciptakan sistem peternakan yang berkelanjutan dan inovatif.
Dokumentasi Kegiatan :