hendri 07 November 2024
“Ngapain juga masih ngurusin kampus, toh udah lulus” bergitu kira-kira kebanyakan ungkapan orang setelah lulus kuliah. Namun ternyata ungkapan ini terbantahkan dalam opening speech Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember (Faperta Unej) Prof. M. Rondhi, SP., MP., Ph.D dalam perhelatan “Workshop Enterprenership dan Launching Beasiswa Alumni” yang digelar di Hall Faperta Unej (7/11). Rondhi menyatakan, masih terjalinnya relasi antara alumni dan almamater menjadi demikian penting untuk saling menguatkan. “Pernah ada alumni yang awalnya enggan mengakui sebagai alumni Unej, namun ketika usahanya ada kendala ternyata ikatan alumni mampu menjadi penolong” papar alumni Ph.D dari Jepang ini.
Kegiatan yang dinahkodai Dr. Ummi Solikhah, SP., MP, memang berupaya memberikan ilmu pengetahuan dan sharing aplikatif dunia bisnis dan enterpreneurship oleh para pemateri yang juga sekaligus sebagai alumni Faperta Unej. Bukan itu saja, wujud nyata sumbangsih alumni Faperta Unej (KAUJE Komisariat Faperta) juga diimplementasikan. “Melalui kegiatan ini juga diberikana beasiswa/ bantuan studi bagi para mahasiswa Faperta Unej” ungkap Umi. Sehingga diharapkan, agenda ini bukan saja sekedar mempererat hubungan alumni dan almamaternya namun juga mampu mendorong potensi mahasiswa dan penguatan jaringan.
Dalam kesempatan ini pemateri Yusron M. Islamil, alumni Faperta Unej memberikan banyak sekali pengetahuan, pengelaman dan tips kepada mahasiswa Faperta Unej dari seluruh program studi. “Sempatkan mengasah soft skill Anda setidaknya 30 menit sehari” tegas CEO PT. GMU Buah Tropis ini. Tips ini mungkin terlihat sederhana namun sangat terasa manfaatnya ketika sudah masuk dalam dunia bisnis dan enterpeneurship.
Dalam kesempatan yang sama pemateri lain, Maulana Malik menekankan pentingnya networking. Alumni yang berkerja di bidang Intermet Enterpreneur memaparkan panjang lebar pentingnya kerjasama apalagi dalam era digital. “silakan menghubungi saya langsung atau melalui medsos untuk komunikasi lebih lanjut” tawarnya.
Pernyataan pentingnya netrworking/ jaringan kerjasama juga diamini Ketua Komisi Kerjasama Faperta Unej Djoko Soejono. “Pada prinsipnya guna merespon dunia usaha masa depan, adik-adik harus sudah mulai belajar untuk membangun network” pungkasnya. Pernyataan ini tentu bukan bualan semata karena Djoko telah merasakan begitu pentingnya arti kerjasama di komisi yang ditanganinya.
Tak pelak acara ini ternyata memberikan impresi luar bias bagi para peserta, Dandis salah satunya. Dia mengaku memperoleh perspektif baru setelah mengikuti acara ini. “Seru!!! Kita dapat materi yang belum pernah kita terima, yakni enterpreneurship pada mahasiswa itu seharusnya bagaimana” tutup mahasiwa dari prodi Perkebunan ini.
Dunia bisnis dan entepreneurship memang tak cukup hanya belajar dengan mendasarkan pada teori dan pelatihan saja. Diperlukan praktek nyata dan dukungan perluasan jejaring yang harus tak dapat ditunda. Apalagi dengan ikatan emosional sebagai sesama alumni akan menjadikan networking menjadi makin kokoh. Semoga!