sex video xxx sexy movies sexvidyo porno gratis porno gratis tumblr big tits porn videos English nxxx www Fullsex xxx free hd xxx watch online

News

SILATURAHMI DENGAN CIVITAS AKADEMIKA FAPERTA

KONSINYERING

“PENINGKATAN KUALITAS DAN ANTI RADIKALISME PEGAWAI SERTA MASUKAN PEMIKIRAN DARI PURNA TUGAS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER”

Bukber atau yang disebut buka puasa bersama merupakan salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada bulan ramadhan. Tradisi ini bukan saja diadakan oleh kalangan pelajar, karyawan, pegawai pun turut mengikuti acara yang hanya ada satu tahun sekali ini.

Tak ketinggalan Faperta UNEJ juga mengadakan buka bersama yang dikemas dalam acara Konsinyering “Peningkatan Kualitas dan Anti Radikalisme Pegawai serta Masukan Pemikiran dari Purna Tugas Fakultas Pertanian Universitas Jember” (24/4).

Pada kesempatan tersebut Dekan Faperta UNEJ Prof. Dr.  Ir. Soetriono, MP. dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa acara yang seperti ini perlu dipertahankan karena selain dapat memupuk tali silaturahmi juga dapat membangun rasa kekeluargaan antar civitas akademik di lingkungan kampus. Beliau berharap setelah acara ini akan ada acara acara lain yang lebih besar yang dapat melibatkan seluruh mahasiswa Faperta kedepannya.

Selain acara buka bersama, kegiatan diawali dengan tausiyah menjelang berbuka puasa dari KH Balya Firjaun Barlaman merupakan putra dari KH Achmad Shiddiq sebagai penceramah.

Menurut wakil bupati Jember atau lebih akrab dipanggil Gus Firjaun, radikalisme sesungguhnya terjadi pada pihak-pihak yang tidak mengamalkan agama secara kaffah, justru mengikuti cara-cara setan. Jika ada sesuatu dalam kehidupan lebih baik di musyawarahkan agar dapat porsi untuk urun rembuk agar mencapai satu tujuan.

Ada beberapa faktor dalam radikal : 1. Suasana Batin (Stress) adanya persoalan kesejahteraan di masyarakat, seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial.  2. Putus Asa :  melihat situasi politik yang menurut pandangan beberapa orang tidak ada bedanya dengan politik yang lain. Dan yang ke tiga adalah Doktrin :  berani mengorbankan dirinya karena ajaran yang belum tentu benar. tambah Gus Firjaun.

Radikalisme dan terorisme sesungguhnya adalah fitnah terhadap Islam dan umat. Karena jika ada terorisme maka Islam dapat mendapatkan stigma yang buruk di masyarakat, dan korban terorisme seringkali adalah umat Islam sendiri.

Menurutnya radikalisme sesungguhnya terjadi pada pihak-pihak yang tidak mengamalkan agama secara kaffah, justru mengikuti cara-cara setan. Jika ada sesuatu dalam kehidupan lebih baik di musyawarahkan agar dapat porsi untuk urun rembuk agar mencapai satu tujuan.

Radikalisme itu sendiri terkait dengan pemahaman, sikap, dan tindakan politik yang bernuansa agama. Ketika sudah menjadi tindakan maka radikalisme menjadi terorisme. Menurutnya, radikaisme dalam Islam sesungguhnya adalah pemahaman, sikap dan tindakan yang tidak sesuai dengan substansi ajaran Islam.

Ia menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme bukan monopoli agama tertentu seperti Islam saja, namun ada di semua agama dan bahkan setiap individu. Setiap manusia punya potensi utk menjadi radikal, ketika potensi itu bertemu dengan lingkungan yg mendukung, maka radikalisme biasanya menjadi terorisme, tegas Firjaun.

Kegiatan ini  dihadari oleh tenaga Kependidikan dan Purna tugas baik dosen dan tenaga kependidikan Faperta.  Kegiatan diakhiri dengan buka bersama.